PERTUMBUHAN PENDUDUK,KEBUDAYAAN,KEPRIBADIAN BUDAYA,dan KEBUDAYAAN BARAT
PERTUMBUHAN PENDUDUK,KEBUDAYAAN,KEPRIBADIAN BUDAYA,dan KEBUDAYAAN BARAT
1.1
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Perubahan popoulasi pada waktu
tertentu yang dapat dihitung sebagai perubahan perubahan dalam jumlah idividu
yang ada pada populasi menggunakan hitungan “per waktu unit” untuk
pengukurannya. Pertambahan penduduk “Demografi” digunkan untuk merujuk pada
pertumbuhan di dunia. Dipengaruhi oleh faktor, kelahiran, kematian, dan
migrasi. Cara menghitung demografi di hitung dengan (pertambahan penduduk
alami + pertahmbahan penduduk lokal),
Jika di rumuskan
akan seperti ini:
Pertambahan penduduk
alami + pertambahan penduduk lokal
(kelahiran –
kematian) + (penduduk datang – penduduk pergi)]
Pertumbuhan alami biasanya karena jumlah Fertilitas, semakin tinggi angka
kelahiran pada satu tahun semakin tinggi pertumbuhan penduduknya. Biasanya yang
menghitung jumlah fertilitas yaitu Age Specifica Fertility Rare (ASFR).,
ada yang lain jg yaitu penghitungan nilai kematian dalam satu tahun oleh
organisasi bernama Crude Date Rate (CDR).
Pemroyeksian
penduduk dapat dihitung dengan rumus ini :
Pn = (1 + r) n x Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu
(proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar
Contoh:
Tahun 1961
jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5,
berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001
penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta
Perhitungan
pertambahan penduduk dinamakan SENSUS PENDUDUK yang diadakan setiap 10 tahun
oleh pemerintah kita dengan perhitungan ini pastinya kita akan tau posisis
demografi negara kita, contohnya yang dikatakan sekarang indonesia akan
mendapatkan bonus demografi yang cukup tinggi pada tahun 2020.
1.2
KEBUDAYAAN
Banyak
unsur yang bisa kita pelajari dari kebudayaan, sejarahnya pun luas sekali unutk
kebudayaan, sebagian besarnya dibagi 7 unsur yaitu:
1. Religi
2.
Kemasyarakatan
3. Perlatan
4. Mata pencaharian hidup
5. Bahasa
6. Pengetahuan
7. Seni.
Selain itu kebudayaan memiliki wujud yaitu :
1.
wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini
merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran
masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
2.
kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3.
kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia.
Dan pastinya kebudayaan berubah karena masyarakat itu
sendiri, makanya kebudayaan itu tidak ada yang stais.
A.
Kebudayaan
Hindu, Buddha
Pada
abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu
yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5,
ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa.
Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju 14 dari pada
hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam
masyarakat.
Pada
zamannya kedua kebudayaan ini sangat berdampingan dan damai, mereka saling
menghasilkan karya – karya yang sangat berkualitas satu sama lain seperti candi canti yang berada di wilayah
pulau jawa.
B.
Kebudayaan
Islam
Kebudayaan islam
mulai ada pada abad ke – 15 dan ke – 16 yang di curahkan oleh para wali songo.
Walaupun sebenarnya agama islam sudah ada sebelum abad ke – 15 yang pertama
kali dibawa oleh pedagang persia. Kalau kita perlihatkan perkembangan agama
islam dimulai dari utara pulau jawa khususnya.
1.3
KEPRIBADIAN
BUDAYA
Banyak
pakar yang menganggap kebudayaan dapat mengubah kepribadian, opini yang paling
sering didengar yaitu Kebudayaan adalah cerminan kepribadian suatu bangsa yang
bersangkutan. Di indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil tidak mempunyai
suani, ia adalah profil seseorang yang telah melanggar. Adat/kebisaaan suatu
keluarga, masyarakat, dan bangs pada umumnya. Budaya/adat istiadat kelaurga,
masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari ajaran agama, tidak
membenarkan dan tidak metolelir hal semacam itu. Jika terjadi semacam itu, baik
oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat, orang itu akan dikucilkan, dicibir,
direndahkan harkatnya. Sebab ia telah melanggnar adat/kepribadian keluarga dan
masyarakat di sekelilingnya.
1.4
KEBUDAYAAN
BARAT
Tak jauh dari
kebudayaan, kebudayaan barat juga sangat berpengaruh terhhadap negara yang
bersangkutan, contohnya penjajahan indonesia terhadap belanda yang dimana
budaya budaya mereka saat itu yang mendominasi disana, dimana kalangan orang
kaya yang menggunakan gaun yang aggun sebagai contoh. Bagaimana tidak? Kita di
jajah 350 tahun ya pastinya budaya mereka sudah ada di kita, seperti
perbudakan, keagamaan, tingkah laku, dan lainnya.
Akhirnya masih
harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan
Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama
tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran
agama( missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama kristen) yang semuanya
bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk
yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, atau islam.
daerah-daerah itu 16 misalnya Irian jawa, maluku tengah dan selatan, sulawesi
utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam kalimantan.
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1.
PERTUMBUHAN INDIVIDU
A. PENGERTIAN INDIVIDU
“Individu”
berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak
terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai
suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya
selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio,
dan rukun.
·
Raga, merupakan bentuk
jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan
yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
·
Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
·
Rasio atau akal
pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
·
Rukun atau pergaulan
hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan
satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah
yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang
sering disebut masyarakat.
Oleh
karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka
tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Berdasarkah hal tersebut maka
diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki
pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.
B.
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Secara
generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa
yang bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) karena
adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat adanya proses
pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena
pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan.
Menurut
pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah suatu proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari
pengalaman empiris luar maupun panca indera yang menimbulkan sensations atau
pengalaman melalui keadaan mentar sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan
menurut pendapat ahli psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses
differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan pada seseorang secara perlahan
dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan barulah kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Diliain
pihak menurut konsepsi sosialisasi, Pertumbuhan merupakan salah satu proses
dari sosialisasi dimana individu secara perlahan tumbuh dengan berinteraksi
sosial bersama individu lainnya baik di dalam maupun luar lingkungannya.
C.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pada
garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi tiga aliran yaitu;
·
Pendirian Nativistik, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang
dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang anak
memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang
dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga
anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang
tua kandungnya. Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang
dimiliki anak dan orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah
karena ditopang berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama
seperti orang tuanya.
·
Pendirian Empiristik dan
Enviromentalistik,Teori ini adalah
kebalikan dari Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu
berasal dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di dalam diri
sejatinya.Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang ada di
dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu itu
berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik. Menurut paham ini,
di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan sama-sama memegang
pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang dimiliki individu itu
haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya. Misalnya, seorang anak yang
tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat juga akan menjadi bagian dari
masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan seorang anak yang hidup
terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan serigala kelak ketika dewasa
nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia meniru apa yang diberikan
lingkungan kepadanya.
·
Pendirian Konvergensi dan
Interaksionisme, Konsepsi konvergensi
ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa
interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
D.
Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
·
Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal
yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia.
·
Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca indera yang
dimilikinya.
·
Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari suatu hal
yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan
karakter yang ia miliki di masa depan yang akan datang.
·
Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji
dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu
keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
2.
FUNGSI – FUNGSI KELUARGA
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal
bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang
berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan
yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Menurut Salvicion dan Celis
(1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan
Keluarga
juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu
tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi
bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.
B.
MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA
Fungsi
Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota
yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun bermacam – macam fungsi yang
dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut;
·
Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk
meneruskan keturunannya.
·
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota
keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai
tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya
sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.
·
Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap
anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk
mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
·
Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan
nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan
keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun
di akhirat kelak.
·
Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika
kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.
Sedangkan
dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat
bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut;
·
Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak –
anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka
pada anak dan cucunya.
·
Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal
ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada
dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi
fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.
·
Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan
kepada keturunannya.
·
Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan
yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat
mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut
yang menjadi anggota di dalamnya.
·
Pusat Pengasuhan dan
Pendidikan, Fungsi Keluarga
sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan
terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak
lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan
menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan
mendapat pengajaran dari Ibunya.
3.
MASYARAKAT
A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT
PARA AHLI
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Sedangkan
menurut para ahli, masyarakat adalah;
·
Selo Sumarjan (1974), masyarakatadalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan.
·
Koentjaraningrat (1994), masyarakatadalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan
terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
·
Ralph Linton (1968), masyarakatadalah setiap kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam
kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
·
Karl Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
·
Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri,
hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di
dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
B. PENGGOLONGAN MASYARAKAT
Dalam
pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
·
Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana
dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin
anggotanya.
·
Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang
hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi
dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut;
1.
Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
·
Kelompok Primer, Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih
intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok
”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap
muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta
menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,
tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela.
·
Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat
interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam
program-program yang telah disepakati.
·
Masyarakat Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
4.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT.
Manusia
sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan
raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia memerlukan keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai makhluk yang sosial, seorang
individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan antara dirinya
sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan hubungan sosialisasi di tengah
– tengah masyarakat.
Keluarga
yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya merupakan perwujudan dari
suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami proses bersosialisai untuk
yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu
tersebut karena dari keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk
bisa menjadi bagian dari masyarakat luas ketika dewasa nanti.
Sebagai
bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga memiliki
kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses
pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian
seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga
seorang Individu menjadi seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya
sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di
lingkungannya.
Masyarkat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu
mampu melihat dengan jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah
tempat dimana awal proses bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di
uji coba untuk mengembangkan apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk
diterapkan ketika menjadi bagian dari masyarakat.
Seorang
individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada
dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu
itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat
secara langsung dan menjadi perwujudan anggota masyarakat.
URBANISASI
A.
PENGERTIAN URBANISASI
·
Ensiklopedia Indonesia
Urbanisasi adalah
suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan.
·
Ilmu Lingkungan
Urbanisasi dapat
diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. proses pengkotaan ini
dapat diartikan dalam dua pengertian. pengertian pertama, adalah merupakan
suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan social ekonomi budaya wilayah karena
percepatan factor ekonomi. Contohnya adalah daerah cibinong dan bontang yang
berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua
adalah banyak penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarikan
di kota, misal kesempatan kerja.
·
Ir. Triatno Yudo
Harjoko
Urbanisasi adalah
suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah non-urban
menjadi urban. secara spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses
diferensiasi dan spesifikasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima
bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.
·
Dr. PJM Nas
Urbanisasi adalah
suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan oleh perubahan
structural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dahulu merupakan daerah
pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan
masyarakat lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat
kehidupan kota. Urbanisasi menyangkut adanya gejala perluasa pengaruh kota
ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, social dan psikologi.
·
Urban Rural Growth
Difference (URGD)
Urbanisasi adalah
persentase penduduk perkotaan. Urbanisasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
pertumbuhan alami penduduk daerah perkotaan, migrasi dari daerah perdesaan ke
daerah perkotaan, dan reklasifikasi desa perdesaan menjadi desa perkotaan.
Proyeksi penduduk daerah perkotaan pada proyeksi ini tidak dilakukan dengan
membuat asumsi untuk ketiga faktor tersebut, tetapi berdasarkan perbedaan laju
pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dan daerah perdesaan.
B. PROSES
URBANISASI
Proses
urbanisasi terjadi karena dua faktor yaitu:
·
Faktor penarik
terjadinya urbanisasi
–
Kehidupan kota yang lebih modern.
–
Sarana dan prasarana yang lebih lengkap.
–
Terdapat lapangan kerja yang luas di kota.
–
Sarana pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.
·
Faktor pendorong
terjadinya urbanisasi
–
Lahan pertanian semakin sempit.
–
Merasa tidak cocok lagi dengan kebudayaan atau adat disekitarnya.
–
Kurangnya lapangan kerja di desa.
–
Kurangnya sarana dan prasarana di desa.
Daftar pustaka
https://finifio.wordpress.com/2012/10/22/individu-keluarga-dan-masyarakat/
Staffsite Gunadarma
Baak Gunadarma
UG library
Gunadarma University
Studentsite GunadarmaStaffsite Gunadarma
Baak Gunadarma
UG library
Komentar
Posting Komentar